The Role of Periodontium to the Orthodontic Relapsing

Arya Brahmanta, Noengki Prameswari

Laboratorium Ortodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

Abstract
Reorganization of periodontium tissue after orthodontic appliance is a essential for succesful therapy in orthodontics. The mean amount of relapse was about 40 % of the tooth movement produced before. Cellular changes allow orthodontic tooth movement as a respons even if tooth movement stop. This study has aim to explain cellular changes in orthodontic tooth movement and potensial role of periodontium to the orthodontic relapsing. In vitro experiment during orthodontic tooth movement on fibroblast in tension area flattened inducing synthetic events and its change with removal orthodontic appliance. Collagen fibres were partially reorganized and rearranged during orthodontic movement and continue after movements stops which supracrestal fibers remodel extremely slowly. When active force is removed but passive stress of the periodontal ligament remains through retention of the tooth in its new position, resorption would continue as long as necrotic tissue is still present.
Keyword : Relapse, Orthodontic movement, Periodontium

Karya ilmiah ini dipublikasikan pada Majalah Kedokteran Gigi “Dental Journal” Edisi Khusus Temu Ilmiah Nasional IV; 11-13 Agustus 2005 ISSN 0852-9027 Terakreditasi Dikti No. 34/DIKTI/Kep/2003   Makalah Hal. 77-80

lanjut baca yuuk..

Biomekanik Pergerakan Gigi Ortodontik

Prinsip pergerakan gigi
Syarat gigi dapat digerakkan :
1. Harus ada tempat dimana gigi akan digerakkan
2. Harus ada kekuatan yang optimal dengan arah yang benar dalam menggerakkan gigi
3. Jaringan periodonsium gigi harus baik
Syarat ini harus diperhatikan supaya gigi-geligi dalam rahang dapat dirawat dengan baik pada perawatan ortodonsia. Karena tidak sedikit kasus-kasus maloklusi bertambah parah setelah dirawat dengan piranti ortodonsi.

Konsep pergerakan Gigi
Kekuatan yang diberikan pada mahkota gigi akan menyebabkan gigi akan berubah sedikit letaknya pada soket gigi. Kekuatan yang diberikan itu dapat mengakibatkan daerah tarikan dan tekanan pada gigi. Pada periode tertentu, soket gigi akan berubah dan gigi akan bergerak jauh dari soket gigi

Pergerakan Gigi Ortodontik tergantung dari :
A. Kekuatan Ortodontik meliputi :
1. Jenis kekuatan
2. Arah dan besaran kekuatan
3. Durasi kekuatan
B. Macam-macam Pergerakan Gigi
1. Pergerakan Tipping
2. Pergerakan bodily
3. Pergerakan rotasi
4. Pergerakan intrusi
5. Pergerakan ekstrusi
6. Pergerakan torque

Kekuatan yang akan diberikan harus direncanakan dengan benar. Kekuatan yang tidak benar dapat mengakibatkan reaksi-reaksi yang tidak diinginkan.
Perencanaan kekuatan harus memperhatikan gigi penjangkar dan kondisi jaringan periodonsium

Jenis kekuatan
1. Kekuatan kontinyu. Kekuatan terus menerus. Kekuatan yang kontinyu itu akan berhenti pada periode tertentu. Misal pada ekspansi rahang menggunakan coffin, kawat busur pada piranti ortodonsi cekat
2. kekuatan intermittent. Kekuatan yang berlangsung selama periode singkat. Kekuatan yang intermittent biasanya pada piranti ortodonsia lepasan. Misalnya : sekrup ekspansi

Arah dan besaran kekuatan serta durasi kekuatan
Pergerakan tipping dgn akar tunggal dan hialinisasi minimum : 25-40 gram dengan pergerakan paling sedikit 1 mm / bulan
Mempunyai nilai ambang
- kekuatan di atas nilai ambang
- kekuatan dibawah nilai ambang hrs terus menerus
Kekuatan hrs cukup kecil spy tdk tjd hialinisasi dlm ligamen periodontal
- bodili : distribusi tekanan merata, memungkinkan tidak terjadi hialinisasi
- tipping : hialinisasi tjd di alveolar crest (tek maks), normal setelah 2-3 minggu
- kekuatan besar : daerah hialinisasi besar, gigi bergerak menjadi gigi goyang, hialinisasi berlanjut, tertundanya
   pergerakan gigi, kehilangan penjangkaran
Kekuatan yang diberikan untuk :
- pergerakan tipping : 50-75 gm
- pergerakan bodily : 100-150 gm
- pergerakan rotasi : 50-75 gm
- pergerakan ekstrusi : 50-75 gm
- pergerakan intrusi : 15-25 gm
- Durasi dari kekuatan adalah lamanya perawatan ortodonsia itu sendiri

Pergerakan tipping
- yaitu pergerakan gigi condong ke arah mesial, distal, bukal, atau lingual.
- Dihasilkan oleh karena pergerakan gigi lewat satu titik kontak antar pegas dengan gigi.
- Kekuatan yang diberikan bekerja pada satu titik pada mahkota gigi sehingga gigi akan bergerak miring /
   tipping dengan perputaran pada fulkrum
- pada pergerakan ini apeks akan bergerak kearah berlawanan dengan arah pergerakan
  mahkota
- Biasanya letak titik fulkrum berada 1/3 panjang akar dari apeks (30-40 %)
- Sehingga pada pergerakan ini yang dapat dikoreksi adalah kelainan letak gigi versi, pergerakan tidak bisa   
  diharapkan terlalu banyak

Pergerakan torque
- yaitu pergerakan tipping pada apeks gigi

Pergerakan bodily
- Gigi digerakkan secara menyeluruh (bodily)
- Perlu kekuatan tambahan untuk mengontrol posisi fulkrum

Pergerakan intrusi
- Pergerakan intrusi merupakan pergerakan gigi menjauhi bidang oklusal
- Pergerakan intrusi membutuhkan kontrol kekuatan yang baik
- Pada gigi permanen yang belum tumbuh sempurna, kekuatan yang diberikan terlalu ke  oklusal akan
   menyebabkan pergerakan intrusi
- Contohnya adalah peninggian gigit anterior pada kasus gigitan dalam .Insisif RB yang oklusi dg peninggian
  gigit tsb (tdk tepat tegak lurus) bergerak tiping dan intrusi. Gigi-gigi posterior menjadi tidak kontak. Tujuan 
  peninggian gigit anterior adalah mengurangi tumpang gigit dengan merangsang pertumbuhan gigi2 posterior
  dg prosesus alveolarisnya ke oklusal


Pergerakan ekstrusi
- Pergerakan menggerakkan gigi-gigi kearah oklusal
- Pergerakan ini digunakan pada kasus-kasus gigitan terbuka.
- Digunakan busur labial yang diletakkan lebih ke cervical supaya mendorong gigi-gigi ke oklusal

Pergerakan rotasi
- Koreksi gigi rotasi (derotasi)
- Menggunakan lebih dari satu macam kekuatan. Misalnya untuk rotasi gigi insisif RB digunakan 2 kekuatan
   yaitu busur labial pada sisi labial dan pegas Z pada sisi palatal
- Alat lepasan digunakan bila rotasi sedikit
- Rotasi banyak dengan alat cekat atau kombinasi alat cekat & alat lepas

lanjut baca yuuk..

The Role of Osteopontin in Bone Resorption

Noengki Prameswari*) , Bambang Sucahyo*) , Rima Parwatisari **)
*)Orthodontia Department, **) Oral Biology Department
School of Dentistry, Hang Tuah University.
Gadung st 1, Dr Ramelan Naval Hospital Complex, Surabaya, Indonesia

Abstract
Osteopontin is a phosphorylated acidic glycoprotein that has been implicated in a number of physiological and pathological events, including it is required for efficient bone resorption. This cytokine mediates important cell matrix and cell-cell interaction. In vitro experiment, osteopontin can promote attachment of cells and stimulate signaling events in osteoclast. The aim of this this review is to explaine the role of osteopontin in osteoclast connected with bone resorption. Osteopontin stimulated CD44 expression on the osteoclast surface and it may promote osteoclast binding to resorptive sites by interacting with αvβ3 integrin receptor on osteoclast. The role of osteopontin in bone resorption is apparently more pronounced under circumstances of accelerated such as bone loss. In orthodontic tooth movement, increasing secretion osteopontin in early phase implies cellular reaction in bone resorption as a result application of light and intermittent forces.

Keyword : Osteopontin, Orthodontic tooth movement

Karya ilmiah ini dipresentasikan pada ceramah international Dental Congress the Mekong River Region di Bangkok, Thailand pada  7-10 Juni 2004

lanjut baca yuuk..

Hyperbaric Oxygenation as a supportive therapy in Chronic Osteomyelitis of the Jaw

Noengki Prameswari 1, Fanny M. Laihad 2
Bagian Ilmu Faal 1, Bagian Bedah Mulut 2
Fakultas Kedokteran Gigi Univ. Hang Tuah Jl. Gadung no 1 Kompl RSAL Timur Surabaya
ABSTRACT
Chronic osteomyelitis of the jaw is usually due to untreated odontogenic infection, postextraction complications, and untreated or poorly managed mandibular fracture. A hypoxic condition shown on chronic osteomyelitis caused by oxygen consumption by microorganisms and inflammatory cells, and interferenced by local perfusion due to tissue edema. Hyperbaric oxygenation as a supportive therapy based on its application in the stimulation of tissue repair. Hyperbaric oxygenation raised tissue oxygen tension, enhances the leukocyte killing mechanisms, osteogenesis / neovascularization, and osteoclastic activity. The research was done during 1998-2000 in Dental Clinic of Dr. Ramelan Hospital. A regimen of hyperbaric oxygenation consisting of 100 % oxygen; 2,4 atmosphere pressure, one dive (90 minutes) per day, six dive per week was used in 10 patients to evaluate the effect of hyperbaric oxyegenation as a supportif therapy beside surgery and antibiotics to recovery duration.

Keyword : Chronic Osteomyelitis, Hyperbaric Oxygenation, Supportive therapy

Karya ilmiah ini dipublikasikan dalam ceramah internasional  5th Scientific Congress of The Federation of Asian-Oceanian Physiological Societies (FAOPS) di KualaLumpur 23-26 September 2002


FAOPS is the Federation of Asian and Oceanian Physiological Societies, and comprises the following participating Societies: Australia, China, India, Israel, Iran, Japan, Korea, Malaysia, China-Taipei, New Zealand, Philipines, Thailand, United Arab Emirates, Indonesia, Myanmar, Pakistan, Srilanka, and Vietnam

FAOPS Objectives: The purposes of the Federation are exclusively scientific, educational, literary, and no other, and in furtherance of only those purposes, the particular business and objectives of the Federation are;

  1. to encourage the advancement of the physiological sciences
  2. to facilitate the exchange and dissemination of knowledge in the field of physiological sciences and related fields
  3. to foster and encourage research in the field of physiological sciences in Asia and Oceania
  4. to promote the Congress of the Federation of the Asian and Oceanian Physiological Societies (FAOPS Congress
  5. to promote such other measures as will contribute to the development of physiological sciences in Asia and Oceania.

lanjut baca yuuk..

Behind The Scene : Kemenangan Maggie di DENTSPLY ASIA Student Clinician Research

Saat mbak Tanti (mmm Kristanti Parisihni, drg.,M.Kes, Wakil Dekan I  Fak. Kedokteran Gigi Univ. Hang Tuah) malam itu mengirim sms padaku dengan bunyi "Maggy juara 1" dari Filipina sekitar jam 19.00 WIB, sontak membuatku kaget. Ini benar-benar diatas ekspektasi kami. Aku yang sedang mengerjakan pasien saat itu sesaat termangu. Haru biru menyeruak dalam dadaku sampai membuatku speechless. Bahkan untuk menjawab sms mbak Tanti pun tak sanggup. Jawaban smsku hanya : "asyik". Kemudian baru kuteruskan untuk mengabari informasi penting itu pada Dekan dan teman-teman sejawat.

Suatu hal yang membanggakan bahwa tim mahasiswa Fak.Kedokteran Gigi Univ.Hang Tuah yang diwakili oleh Maggie Astrid Liando berhasil menjuarai kompetisi tingkat Asia Pasific pada ajang DENTSPLY ASIA/SEAADE/IADR Sea Division Student Clinician Research pada tanggal 7 Oktober 2008 di Manila Filipina dalam ajang 22th. International Association for Dental Research (IADR-SEA) dan19th. South East Asia Association for Dental Education (SEAADE) Annual Scientific Meeting yang diikuti negara-negara di Asia Pasifik seperti Malaysia, Singapura, Myanmar, Vietnam, Filipina, Hongkong yang tahun ini mengambil tema :Excellence in Global Oral Health Education and Research yang disponsori oleh GC dan Dentsply Asia, produsen bahan-bahan Kedokteran Gigi.

Untuk kemenangan ini Maggie diundang untuk menghadiri 150th Annual Session of the American Dental Association di Honolulu Hawaii (1-4 Oktober 2009) untuk exhibisi

                                           Presentasi Meja Maggie
                        Maggie (belakang rambut pjg) bersama Prof Setyo (depan bernama dada)
Diawali kemenangan Maggie di Jakarta Dentsply Student Table Clinician Program 2008 tingkat nasional di Jakarta pada 24 Juli 2008 membawa makalah yang berjudul :“ The effect of Nigella Sativa Extract on Inhibiting Mandibular Bone Resorption of Diabetic Wistar Rats” .Lomba ini dibagi 2 kategori : aplikasi klinis Kedokteran Gigi : preventif, restorasi, bedah, diagnostic serta kategori penelitian yang berkaitan dengan kedokteran gigi klinis. Maggie memenangkan lomba tingkat Nasional ini setelah mengalahkan peserta dari Univ Indonesia, Univ Sumatera Utara, Univ Padjajaran, Univ. Trisakti, Univ. Baiturrahman, Univ.Hasanuddin.

Selayang ingatanku kembali pada awal bulan Juli 2008, saat kulihat surat tugas di meja kerjaku untuk membimbing mahasiswa yang akan dikirim ke ajang ini. Sudah 2 tahun ini, aku diberi tugas untuk membimbing mahasiswa yang berangkat ke ajang ini. Bersama dengan drg Remita.,SpPM, tugas kami pertama adalah mencari mahasiswa yang akan dikirim. Bukan hal mudah ternyata. Kami menugaskan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa untuk membuat pengumuman pada mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti lomba tersebut. Namun sampai pada H-7, belum ada satu mahasiswapun yang mendaftar. Sambil kita mencari mahasiswa, kita mempersiapkan karya ilmiah yang akan kita kirimkan. Idealnya mahasiswa yang kita kirim, adalah mahasiswa yang mempunyai karya ilmiah. Namun karena dalam ajang lomba ini, kemampuan berbahasa Inggris adalah mutlak, maka kemampuan inipun menjadi pertimbangan. Berbekal pengalaman tahun kemaren, dimana pemenang adalah penelitian dasar obat-obatan tradisional dibidang kedokteran gigi, maka kami memutuskan penelitian mengenai nigella sativa yang kami kirimkan. Akhirnya karena pada H-6, tidak ada satupun mahasiswa yang menghadap, kami memutuskan ketua BEM dan satu temannya yang dia pilih yang berangkat. Kebetulan dia memilih Maggie. Mahasiswa cantik kami inipun kami test kemampuan berbahasa Inggrisnya dan woowww mencengangkan. Pada saat mempresentasikan tentang dirinya, dia bisa mencengangkan kami. Dan tak ada alasan bagi kami untuk memberangkatkannya.

Saat itu kami memberikan bahan penelitian yang harus dipresentasikan 2 hari sesudahnya.Kami mengundang seluruh staf untuk memberikan saran dan masukan untuk Maggie berlomba dan benar-benar kami dibuat takjub akan presentasinya, dia  cantik dan sangat menguasai materi seakan itu adalah penelitiannya, sikapnya yang percaya diri dan menyenangkan itu membuat kami optimis, dia akan memenangkan lomba itu, at least pemenang kedua.

Perjalanannya menuju Jakarta kami lalui dengan bersms-an. Menguatkan tekad dan optimisme bahwa kami pasti berhasil. Siang, 24 Oktober 2008, Wenny si Ketua BEM mengabarkan kalo Maggie juara pertama lomba presentasi meja. Dia tak sabar memberitahuku meski acara pengumumannya belum lagi selesai. Siang itu juga kami baru mengetahui bahwa ketua dewan jurinya adalah Prof Setyo Harnowo, drg.,Sp BM.,FICD, kejutan sekali mengingat beliau adalah guru besar kami yang bermukim di Jakarta karena jabatannya sebagai Kepala Lab Kedokteran Gigi (KaLaDokGi TNI AL). Lomba ini tidak memungkinkan dewan jurinya tahu siapa dan asal FKG peserta lomba, jadi itu juga merupakan kejutan buat beliau. Kita jadi takut bahwa yang lainnya berprasangka kita menang karena dewan jurinya  (belakangan waktu tahu Maggie juga juara Asia Pasific, Prof Setyo berkomentar singkat : tuh kan, benar kan pilihanku....). Bahkan Maggie baru tahu kalau beliau adalah guru besar kami saat tiba di Surabaya lagi (makanya Prof Setyo... sering-sering sambang ke Surabaya..... psttt ini adalah guru besar favoritku lo hehehe).

Serasa mendadak jadi bintang, ada beberapa wawancara dari tabloid lokal surabaya dan dari majalah Univ. Hang Tuah. Kami selaku pembimbingnya ikut mendampingi mereka, berharap ada tabloid Nasional yang mewancarai kita. hehehe. Dan kita pun mempersiapkan keberangkatan ke Manila baik bahan presentasi maupun kedalaman materi. Keberangkatan Maggie di dukung oleh banyak pihak. Pihak Rektorat sampai membuat seminar yang dihadiri oleh dosen senior, pejabat dan guru besar untuk mempersiapkan mental Maggie dan kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang diajukan dewan juri.

Tibalah sesaat sebelum keberangkatan ke Manila, Maggie mempresentasikan untuk terakhir kalinya di hadapan para dosen FKG. Mmmm....tampak lain, ada yang hilang dari wajah Maggie yang cantik. Ya....ya...Maggie tak lagi tersenyum. Kita menduganya karena grogi, kita dekati dia, olala.....ternyata dia merasa sedih karena tak satupun dosen yang menemaninya. Dia merasa tak ada tempat untuk dia bertanya, meski dia berangkat bersama orang tuanya kesana. Akhirnya dengan amat cepat kita putuskan seseorang untuk mendampinginya. Karena berkaitan dengan even tahunan pendidikan yang harus diikuti (kebetulan bertepatan dengan baru saja pergantian Dekan kami, sehingga kami sebelumnya tidak memutuskan pergi), maka WD 1 lah yang dirasa tepat mendampingi Maggie. Untunglah, itu mungkin berarti sangat besar untuk Maggie.Dan akhirnya keberhasilan itu berhasil kami genggam.

                                                Sang Juara : Maggie.................
Oh ya...sekarang kami mempunyai program insentif bagi mahasiswa yang mempunyai penelitian yang menarik. Kami ingin punya banyak Maggie di Fakultas kami.

Ini benar-benar menjadi cambuk kami untuk menjadi  lebih baik di masa yang akan datang dan juga yang terpenting bahwa memberi semangat bagi mahasiswa kami yang lain untuk menjadi yang terbaik.

lanjut baca yuuk..

3rd Bali Orthodontic Conference and Exhibition and 7th National Congress of Indonesian Association of Orthodontics

Ullasan ini agak sedikit terlambat, karena penyelenggaraannya di bulan Juni, 18-21,2008 namun tak ada salahnya dibahas mengingat banyak materi menarik yang tersaji. Seminar yang bertempat di Bali Padma Hotel berupa even tahunan yang selalu diselenggarakan di Bali (karena permintaan pembicara), beberapa materinya mengupas tentang perkembangan ilmu ortodontik. Ilmu Ortodontik sendiri merupakan ilmu yang berkembang pesat di bidang Kedokteran Gigi mengingat estetik semakin diperhatikan. Seiring dengan demand pasien terhadap perawatan ortodonsi, perkembangan teknik mempercantik wajah dengan merubah susunan gigi geligi serta rahang ini juga mengalami peningkatan.

Beberapa materi yang penting yang disajikan pada seminar ini yaitu antara lain The Loco Motion Orthodontics Mechanics Series Smart Moves oleh Gerald S.Samson,DDS,ORT dari USA. Topik tersebut mengetengahkan tentang pendekatan sederhana dalam memahami ilmu klinis ortodontik mengenai momentum, kekuatan, couple, dan keseimbangannya dikaitkan dengan beberapa kasus klinik overbite yang dalam, reverse the curve of spee, dan penggunaan self-ligating twin orthodontic sehingga dapat mempercepat waktu perawatan pada pasien. Presentasinya sangat komunikatif dan unik dalam menjawab berbagai permasalahan yang ditanyakan peserta.

Materi menarik lainnya adalah Cutting Edge in Orthodontic Treatment oleh Chris Chang,DDS.PhD. Ahli Fisiologi tulang ini mengetengahkan mengenai penggunaan sistem Damon dan skrew pada tulang sebagai anchorage menawarkan banyak sekali keuntungan antara lain karena bentuknya yang kecil, mudah dikendalikan pada saat pembedahan, invasifnya minimal, resikonya kecil serta biayanya bisa ditekan.
Selain itu ,Prof Vincent G Kokich,DDS, MSD dari USA mempresentasikan mengenai Interdiciplinary Management of Anterior Esthetic Dilemmas : When, Why, How. ini mencoba mengupas keterkaitan orthodontist, periodontist, surgeons, and restorative dentist dalam menentukan hubungan estetik pada gigi geligi dan rahang.

Selain seminar, scientific program yang ditawarkan yaitu Hands on, presentasi poster, serta ekhibisi.Hands on pada seminar kali ini disajikan oleh drg Erwin Siregar Sp Ort dan drg Jusuf Sjamsudin Sp Ort mengenai Miniscrew Implant for Orthodontics : beberapa tipe mengenai mini implant orthodontic dan bagaimana pengaruhnya pada jaringan tulang, indikasi dan kontraindikasi, manajemen mini implant orthodontic dan berbagai problemnya. Selain itu hands on lainnya oleh dokter ganteng Vittorio Cacciafesta,DDS,MSDc,PhD dari Italia mengenai Changes in the Treatment Mechanics by the Implementation of Self Ligating Systems. Hands on yang ditawarkan lagi mengenai impacted teeth, deep Bite Correction, Post Extraction space closure, serta Torque Management.

Presentasi posternya itu sendiri diikuti oleh 23 peserta dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri terdapat poster dari Univ. Indonesia, Univ Sumatera Utara,Univ.Padjajaran, RS Harapan Kita Jakarta, Univ Hang Tuah Surabaya (ehem...), Univ Airlangga, serta luar negeri berasal dari Jepang, United Kingdom, dan Malaysia. Terpilih poster terbaik tahun ini yaitu dari Univ Hang Tuah dengan judul Comparison Peer Assessment Rating Index and Index of Treatment Complexity, Outcome, and Need for Orthodontic Treatment Outcome oleh Arya Brahmanta, Bambang Sucahyo, dan saya sendiri...hehehe.Plok plok plok. Sedangkan untuk poster terbaik kedua yaitu dari Malaysia, Ibrahim S Taib dengan judul Root Resorption and Alveolar Bone Loss Following Orthodontic Treatment-a preliminary study. Kemenangan ini terasa membahagiakan dan membanggakan bagi kami  karena ini merupakan keikutsertaan kami pertama pada even tahunan ini. Selain itu kami mempersiapkannya dalam waktu singkat ( biasa....kalo gak kepepet gak jadi...hehehe).
                                                         Depan poster pemenang
Hanya sayang, pada acara pengumuman poster kami tidak dapat menghadiri (karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya kalau kita memenangkan) karena harus mempersiapkan penampilan kami pada malam welcome dinner and Cultural Night. Pada malam itu seluruh program pendidikan spesialis Ortodonsi FKG se Indonesia berlomba dan bersaing mempersembahkan penampilan panggungnya. Dari Unair (karena Hang Tuah tidak memiliki program pendidikan spesialis mempersembahkan tarian Lenggang surabaya, dan penampilan terbaik malam itu diraih oleh Univ. Padjajaran yang dengan cantiknya mempersembahkan parodi yang berjudul Kawat-Kawat Cinta (hehehe...mentang2 orthodontist).
Dan pastilah ada pertanyaan : di Bali, acara jalan2nya? hohoho.......
gak mungkin terlewat,.......................Selain yang ditawarkan oleh panitia : Sukawati art market, Bali Bird Park, Tanah Lot, beberapa tempat wajib dikunjungi seperti Garuda Wishnu Kencana, Pulau penyu en pastinya....Kuta yang merupakan surga belanja dan surga pantai....

lanjut baca yuuk..